Kita semua tentu sepakat bahwa untuk mendapatkan hasil-hasil yang luar biasa, kita perlu melakukan hal-hal yang luar biasa. Untuk menciptakan karya yang luar biasa, kita pun perlu usaha yang luar biasa. Saya, misalnya, ingin menghasilkan buku-buku berkualitas yang dapat dijadikan referensi bagi setiap orang dalam menjalani hidupnya. Pertanyaannya, bisakah saya menghasilkan buku seperti itu bila saya tidak mau berusaha secara luar biasa? Tentu saja mustahil.

Sayangnya, meskipun kita tahu bahwa kita perlu melakukan usaha yang luar biasa, tidak semua orang mau melakukannya. Tidak semua bersedia mengorbankan pikiran dan tenaga kita. Tidak semua bersedia meluangkan waktu untuk melakukannya. Kita mengaku sibuk, namun tidak produktif. Kita mengaku tak punya waktu, namun dua tiga jam berlalu hanya untuk menyisiri postingan-postingan dangkal di facebook dan media sosial lainnya. Kita mengaku tak bisa fokus, namun tetap saja mengijinkan diri untuk terdistraksi oleh berbagai notifikasi.

Maka, saya pun sangat tertampar, saat Carl Newport mengkampanyekan konsep Deep WorkDeep Work adalah jawaban dari masalah saya, dan mungkin masalah orang lain yang sama seperti saya. Apa itu Deep WorkDeep Work adalah bekerja (atau berlatih) dengan sangat fokus, tanpa distraksi, pada rentang waktu yang panjang secara teratur. Tujuannya adalah menghasilkan karya yang bernilai atau meningkatkan skill kita ke level berikutnya. Kondisi fokus yang intens seperti ini akan mendorong kapasitas kognitif kita mendekati potensi maksimalnya.

Deep-Work-Rahasia-Para-Pencipta-Karya

Carl Newport memberikan panduan melakukan Deep Worksebagai berikut:

Pertama, tetapkan kapan, dimana, dan berapa lama Anda akan melakukannya. Deep Work membutuhkan konsentrasi penuh. Anda perlu melakukannya di tempat khusus dan di waktu khusus. Carl Jung melakukannya dengan menyepi beberapa hari di menara batu miliknya. J.K. Rowling melakukannya dengan menyewa hotel berbintang lima untuk menyelesaikan buku Harry Potter seri terakhirnya. Anda dapat menjadwalkan Deep Work selama 7 hari berturut-turut, 2 hari per minggu, atau 2 jam per hari. Tetapkan mana yang paling memungkinkan bagi Anda.

Kedua, hilangkan semua hal yang berpotensi mendistraksi dan menginterupsi Anda. Matikan internet dan telepon Anda. Sampaikan ke orang-orang di sekitar bahwa Anda tidak akan dapat dihubungi dalam beberapa waktu ke depan. Woody Allen menulis dan menyutradarai 44 film yang menerima 23 nominasi Academy Award selama 1969-2013. Sebuah pencapaian yang gila dan di luar jangkauan. Untuk menghasilkan karya seperti itu, Allen sengaja tidak membeli dan menggunakan komputer. Dia mengerjakan semuanya dengan mesin ketik manual. Tujuannya sederhana: menghilangkan distraksi yang mengganggu kreativitasnya.

Ketiga, siapkan aktivitas dan fasilitas pendukung. Melakukan Deep Work membutuhkan energi mental yang cukup. Pastikan Anda mengimbanginya dengan olahraga ringan dan break secara teratur. Anda juga dapat memulai ritual Anda dengan secangkir kopi untuk membantu Anda fokus. Makanan ringan berserat tinggi pun bagus untuk mempertahankan energi Anda.

Pertanyaannya, siapa yang mau melakukan hal gila seperti ini? Sangat jarang bukan? Inilah sebabnya Deep Work itu langka. Inilah sebabnya, tidak semua orang mampu menghasilkan karya yang luar biasa. Deep Work itu langka dan berharga. Tidak semua orang mau dan mampu melakukannya, namun bagi mereka yang mau, imbalannya tidak akan mengkhianati prosesnya. Inilah rahasia mengapa Carl Jung menjadi salah satu pemikir paling berpengaruh di dunia karena karya-karyanya. Inilah rahasia mengapa J.K. Rowling menjadi salah satu novelis terkaya di dunia. Inilah sebabnya para pemimpin dunia mampu mengubah dunia. Mereka menyempatkan waktu untuk melakukan Deep Work dalam hidupnya.

#Coach Aji

www.sahabtpare.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *